Kampus terhijau di Indonesia menjadi topik yang semakin menarik perhatian. Universitas-universitas di tanah air berlomba menerapkan konsep ramah lingkungan dalam pengelolaan kampus mereka. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk kelestarian alam, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan sehat bagi mahasiswa serta staff.
Artikel ini akan membahas 10 kampus terhijau di Indonesia yang patut diketahui. Pembahasan meliputi Universitas Indonesia sebagai pelopor kampus hijau, Institut Pertanian Bogor dengan basis pertaniannya yang asri, Universitas Gadjah Mada yang memadukan tradisi dan modernitas, serta Universitas Diponegoro yang menjadi pionir energi terbarukan. Selain itu, akan diulas juga konsep green building kampus dan upaya konservasi alam yang dilakukan berbagai universitas.
Apa itu Kampus Terhijau?
Definisi kampus terhijau
Kampus terhijau, atau yang juga dikenal sebagai green campus, merupakan konsep yang semakin populer di kalangan institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Konsep ini mengacu pada upaya kampus untuk menjadi lebih berkelanjutan, baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Kampus terhijau di Indonesia adalah kampus yang mampu mewujudkan suasana lingkungan yang bersih, sejuk, dan nyaman serta mendukung iklim kehidupan kampus yang dinamis berkelanjutan.
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), kampus terhijau adalah kampus yang menerapkan efisiensi energi rendah emisi, konservasi sumber daya, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan menjalankan pola hidup sehat. Dengan fokus pada keberlanjutan, kampus-kampus ini tidak hanya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif bagi mahasiswa dan staf.
Kriteria penilaian kampus terhijau
Untuk menentukan kampus terhijau di Indonesia, terdapat beberapa kriteria penilaian yang digunakan. Salah satu sistem penilaian yang diakui secara internasional adalah UI GreenMetric World University Rankings. Penilaian ini dilandasi atas tiga pilar utama, yaitu lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial. Bobot indikator penilaian terdiri dari:
- Keadaan dan Infrastruktur Kampus (15%)
- Energi dan Perubahan Iklim (21%)
- Pengelolaan Sampah (18%)
- Penggunaan Air (10%)
- Transportasi (18%)
- Pendidikan dan Riset (18%)
Selain itu, beberapa indikator lain yang menunjukkan terciptanya kampus terhijau di Indonesia meliputi:
- Kebijakan pengelolaan kampus yang berorientasi pada pengelolaan lingkungan
- Upaya penghematan air, kertas, dan listrik
- Penghijauan untuk mencapai proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ideal
- Ketersediaan bangunan atau konstruksi ramah lingkungan
- Menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan
- Menciptakan kampus bebas asap rokok dan polusi
- Pendidikan lingkungan bagi mahasiswa
- Adanya kepedulian dan keterlibatan seluruh elemen universitas dalam budaya perlindungan lingkungan
Manfaat memiliki kampus yang hijau
Memiliki kampus terhijau di Indonesia memberikan berbagai manfaat, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi komunitas kampus dan masyarakat sekitar. Beberapa manfaat utama meliputi:
- Lingkungan belajar yang sehat: Kampus terhijau menciptakan lingkungan yang bersih, sejuk, dan nyaman, mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif.
- Efisiensi energi: Penerapan konsep kampus hijau dapat menghemat biaya operasional melalui efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik.
- Pengurangan dampak lingkungan: Kampus terhijau berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan limbah, membantu menjaga ekosistem dan mengurangi dampak perubahan iklim.
- Peningkatan kesadaran lingkungan: Mahasiswa dan staf kampus menjadi lebih sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
- Inspirasi bagi masyarakat: Kampus terhijau di Indonesia dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat sekitar dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
- Peningkatan reputasi: Kampus yang berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan dapat meningkatkan reputasinya di tingkat nasional dan internasional.
Dengan menerapkan konsep kampus terhijau, institusi pendidikan tinggi di Indonesia tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan keberlanjutan di masa depan.
Universitas Indonesia: Pelopor Kampus Hijau
Universitas Indonesia (UI) telah lama dikenal sebagai salah satu kampus terhijau di Indonesia. Sebagai pelopor dalam gerakan kampus hijau, UI telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mendorong keberlanjutan di lingkungan kampus.
Sejarah UI GreenMetric
UI GreenMetric World University Rankings merupakan inovasi yang diinisiasi oleh Universitas Indonesia pada tahun 2010. Pemeringkatan ini bertujuan untuk menilai usaha berkelanjutan kampus di seluruh dunia melalui survei online. UI GreenMetric didasarkan pada tiga filosofi dasar, yaitu lingkungan, ekonomi, dan kesetaraan.
Sejak awal peluncurannya, UI GreenMetric telah mendapatkan respons positif dari berbagai universitas di dunia. Pada tahun 2010, sebanyak 95 universitas dari 35 negara berpartisipasi dalam pemeringkatan ini. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya, mencapai 719 universitas dari 81 negara pada tahun 2018. Peningkatan partisipasi ini menunjukkan bahwa UI GreenMetric telah diakui secara global sebagai pemeringkatan universitas pertama di dunia dalam hal keberlanjutan.
Prestasi UI sebagai kampus terhijau
Universitas Indonesia secara konsisten menduduki posisi teratas dalam pemeringkatan kampus terhijau di Indonesia. Berdasarkan UI GreenMetric World University Rankings 2019, UI masih menjadi kampus hijau terbaik di tingkat nasional, diikuti oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada urutan kedua dan ketiga.
Prestasi UI dalam hal keberlanjutan lingkungan tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional. UI telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu kampus terhijau di dunia, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengelolaan lingkungan hidup kampus.
Program-program ramah lingkungan UI
Universitas Indonesia telah menerapkan berbagai program ramah lingkungan untuk mewujudkan konsep kampus hijau. Beberapa inisiatif utama yang telah dilakukan antara lain:
- Pengelolaan limbah berkelanjutan: UI telah menetapkan kebijakan mengenai pengolahan sampah. Setiap fakultas diwajibkan memiliki Tempat Pengolahan Sampah (TPS) untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah elektronik ditangani secara khusus.
- Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle): UI mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan menyediakan drinking fountain di setiap fakultas. Program penukaran botol plastik dengan tumbler juga telah dilakukan di beberapa fakultas.
- Pemanfaatan energi terbarukan: UI telah memasang solar panel dan wind turbine dengan konsep on-grid atau off-grid, serta memanfaatkan micro hydro di kawasan kampus untuk menghemat listrik.
- Konservasi air: UI menerapkan sistem water harvesting untuk memanfaatkan air hujan sebagai sumber air baku. Penggunaan air tanah dialihkan ke air olahan dari PDAM untuk mengurangi eksploitasi air tanah.
- Transportasi ramah lingkungan: UI menyediakan transportasi berbasis electric vehicle yang terintegrasi, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan swasta. Kebijakan tarif parkir juga diterapkan untuk mendorong penggunaan transportasi umum seperti Bis Kuning (Bikun).
- Green building: UI menerapkan konsep green building dalam pembangunan gedung-gedung baru, dengan aturan minimal 8 lantai untuk efisiensi penggunaan lahan dan mempertahankan area hijau kampus.
Melalui berbagai program dan kebijakan ini, Universitas Indonesia terus berupaya untuk menjadi pelopor kampus hijau di Indonesia. Komitmen UI terhadap keberlanjutan lingkungan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan peringkat universitas, tetapi juga untuk menciptakan generasi yang peduli terhadap kelestarian alam dan mampu menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.
Institut Pertanian Bogor: Kampus Berbasis Pertanian yang Asri
Institut Pertanian Bogor (IPB) University telah lama dikenal sebagai salah satu kampus terhijau di Indonesia. Dengan fokus pada pertanian dan lingkungan, IPB terus berupaya menjadi pelopor dalam penerapan konsep kampus hijau dan berkelanjutan.
Keunggulan IPB dalam pengelolaan lingkungan
IPB University memiliki keunggulan dalam pengelolaan lingkungan yang tercermin dari berbagai program dan inisiatif yang telah dilaksanakan. Salah satu prestasi IPB adalah peringkat keempat nasional pada kategori perguruan tinggi berkelanjutan di Indonesia dan peringkat 34 di dunia dalam UI Green Metric tahun 2023. Pencapaian ini menunjukkan komitmen IPB dalam mewujudkan kampus yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Untuk mendukung konsep kampus hijau, IPB telah menerapkan kebijakan pembatasan akses kendaraan bermotor di lingkungan kampus IPB Dramaga. Sebagai gantinya, pihak kampus menyediakan alternatif transportasi ramah lingkungan seperti 10 unit bus, 15 mobil listrik, dan sepeda. Meskipun masih menghadapi tantangan dalam implementasinya, kebijakan ini menunjukkan keseriusan IPB dalam mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan kampus yang lebih sehat.
Inovasi IPB dalam pertanian berkelanjutan
IPB University telah mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pertanian berkelanjutan. Salah satu inovasi terbaru adalah pupuk hayati multiguna “Provibio Botani” yang ditemukan oleh Prof Dwi Andreas Santosa. Pupuk ini mengandung sembilan mikroba fungsional yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah, serta meningkatkan produktivitas tanaman.
Penggunaan Provibio Botani dapat meningkatkan hasil panen padi hingga 1-3 ton GKP per hektare dan mengurangi penggunaan pupuk kimia sebesar 25-30 persen. Selain itu, pupuk ini juga mempercepat proses pengomposan dan membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Inovasi ini sejalan dengan konsep Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) yang dipromosikan oleh IPB.
IPB juga aktif dalam mengembangkan dan mempromosikan penggunaan agen hayati untuk pengendalian hama. Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi, mahasiswa IPB memberikan pendampingan kepada petani dalam pemanfaatan agen hayati seperti jamur Beauveria bassiana sebagai bioinsektisida. Upaya ini mendukung pertanian berkelanjutan karena tidak meninggalkan residu berbahaya bagi lingkungan.
Fasilitas hijau di kampus IPB
IPB University terus mengembangkan fasilitas hijau di lingkungan kampusnya. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah program “Bogor Go Green” yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University (DPP HAE IPB) bersama Kementerian LHK dan Pemerintah Kota Bogor. Program ini melibatkan kegiatan penanaman bibit pohon produktif, tebar benih ikan, dan aksi bersih lingkungan.
Selain itu, IPB juga memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Indonesian Green Action Forum (IGAF) yang aktif melakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu program yang dilaksanakan adalah Edu Green Village, yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak, tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan berbagai keunggulan, inovasi, dan fasilitas hijau yang dimiliki, IPB University terus membuktikan diri sebagai salah satu kampus terhijau di Indonesia. Komitmen IPB dalam mewujudkan kampus yang ramah lingkungan dan berkelanjutan tidak hanya bermanfaat bagi komunitas kampus, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Universitas Gadjah Mada: Harmoni Tradisi dan Modernitas
Konsep eco-campus UGM
Universitas Gadjah Mada (UGM) telah lama berkomitmen untuk menjadi salah satu kampus terhijau di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan kampus yang ramah lingkungan, UGM menerapkan konsep eco-campus yang menggabungkan unsur tradisi dan modernitas. Konsep ini tidak hanya mencakup penghijauan fisik kampus, tetapi juga melibatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pelestarian budaya lokal.
UGM telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mewujudkan konsep eco-campus. Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan pengelolaan kampus yang berorientasi pada pelestarian lingkungan. Hal ini terlihat dari upaya penghematan energi, air, dan kertas dalam kegiatan sehari-hari di kampus. UGM juga telah memasang panel surya di beberapa bangunan untuk memanfaatkan energi terbarukan.
Selain itu, UGM juga memperhatikan aspek transportasi ramah lingkungan. Penggunaan sepeda dan kendaraan listrik di dalam kampus didorong untuk mengurangi emisi karbon. Sistem integrasi air juga diterapkan untuk memaksimalkan pemanfaatan air hujan dan mengurangi penggunaan air tanah.
Integrasi budaya lokal dalam penghijauan kampus
Salah satu keunikan dari pendekatan UGM dalam mewujudkan kampus terhijau di Indonesia adalah integrasi budaya lokal dalam upaya penghijauan kampus. UGM menyadari pentingnya melestarikan warisan budaya sambil tetap mengadopsi praktik-praktik modern yang ramah lingkungan.
Dalam upaya ini, UGM memanfaatkan kearifan lokal dalam pemilihan dan penataan vegetasi di lingkungan kampus. Tanaman-tanaman asli dan bernilai budaya tinggi diprioritaskan dalam program penghijauan. Hal ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang asri, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi mahasiswa tentang keanekaragaman hayati lokal dan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
UGM juga mengintegrasikan unsur-unsur budaya Jawa dalam desain bangunan dan tata ruang kampus. Konsep harmoni dengan alam yang menjadi inti dari filosofi Jawa diterapkan dalam perencanaan infrastruktur kampus. Hal ini terlihat dari adanya ruang-ruang terbuka hijau yang luas dan penataan bangunan yang memperhatikan aliran udara dan pencahayaan alami.
Riset UGM terkait lingkungan
Sebagai salah satu kampus terhijau di Indonesia, UGM juga aktif melakukan riset terkait lingkungan. Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) UGM menjadi ujung tombak dalam penelitian dan pengembangan solusi untuk permasalahan lingkungan yang kompleks.
PSLH UGM berfokus pada penelitian yang melibatkan pendekatan multi-, intra-, dan antar disiplin ilmu. Hal ini mencerminkan pemahaman bahwa permasalahan lingkungan melibatkan unsur-unsur abiotik, biotik, dan kultural yang saling terkait. Beberapa area penelitian utama meliputi perubahan iklim, keanekaragaman hayati, pengelolaan limbah, dan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu contoh riset unggulan UGM adalah pengembangan pupuk hayati multiguna “Provibio Botani” yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia. Inovasi ini sejalan dengan konsep Pertanian Cerdas Iklim yang dipromosikan oleh UGM.
UGM juga aktif dalam pengembangan teknologi energi terbarukan. Pemasangan panel surya dan turbin angin di kampus tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi alternatif, tetapi juga menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa dan peneliti untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
Melalui berbagai upaya ini, UGM terus berusaha menjadi pelopor dalam mewujudkan kampus terhijau di Indonesia. Dengan menggabungkan kearifan lokal dan inovasi modern, UGM menciptakan model kampus berkelanjutan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga melestarikan warisan budaya. Komitmen UGM terhadap lingkungan dan keberlanjutan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan kampus, mulai dari infrastruktur hingga kurikulum dan penelitian. Dengan demikian, UGM tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana sebuah institusi pendidikan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Universitas Diponegoro: Pionir Energi Terbarukan
Universitas Diponegoro (Undip) telah membuktikan diri sebagai salah satu kampus terhijau di Indonesia dengan komitmennya terhadap pengembangan energi terbarukan. Sebagai pionir dalam bidang ini, Undip terus berupaya untuk menciptakan lingkungan kampus yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Program energi bersih Undip
Undip telah mengambil langkah-langkah signifikan dalam mengimplementasikan program energi bersih di lingkungan kampusnya. Salah satu inisiatif utama adalah pemasangan panel surya di atap gedung-gedung kampus. Panel surya ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi alternatif, tetapi juga menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa dan peneliti untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan.
Selain itu, Fakultas Teknik Undip telah mengambil langkah lebih jauh dengan merencanakan pemasangan turbin angin di atap Gedung Dekanat. Turbin angin ini akan memanfaatkan angin berkecepatan tinggi untuk menghasilkan energi listrik. Energi yang dihasilkan akan disimpan dalam baterai yang juga terhubung dengan panel surya yang sudah terpasang sebelumnya. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Undip untuk mengembangkan pembangkit energi listrik baru dan terbarukan (EBT).
Untuk memastikan efisiensi penggunaan energi, Undip juga melakukan audit energi secara berkala. Audit ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan energi listrik di lingkungan kampus dan mengidentifikasi tindakan yang perlu dilakukan untuk menciptakan penggunaan energi yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
Fasilitas ramah lingkungan di Undip
Undip tidak hanya fokus pada produksi energi bersih, tetapi juga pada penciptaan fasilitas ramah lingkungan di seluruh kampus. Salah satu inisiatif utama adalah penyediaan transportasi ramah lingkungan bagi civitas akademika.
Bus Kampus Undip, yang diluncurkan pada Oktober 2022, menjadi solusi transportasi yang nyaman, ramah lingkungan, dan bebas biaya bagi mahasiswa dan dosen. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara di lingkungan kampus, sekaligus memberikan akses mudah dan cepat ke berbagai titik di dalam kampus.
Selain Bus Kampus, Undip juga menyediakan fasilitas sepeda kampus yang dikenal dengan nama PitKu. Fasilitas ini merupakan bentuk komitmen Undip dalam mewujudkan green campus dan bertujuan untuk memudahkan mobilisasi kegiatan di area kampus oleh sivitas akademika. Untuk mendukung penggunaan sepeda, Undip telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang, termasuk jalur sepeda khusus dan tempat penyimpanan sepeda yang aman.
Kolaborasi Undip dengan industri hijau
Undip menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan kampus terhijau di Indonesia. Salah satu bentuk kolaborasi ini adalah kerja sama dengan industri hijau. Melalui Badan Kerja Sama Profesi Insinyur Indonesia (BKKPII), Undip berpartisipasi dalam Annual Meeting yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam akselerasi Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050.
Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan perguruan tinggi dan industri, tetapi juga pemerintah. Tujuannya adalah untuk mempercepat implementasi green industry di Indonesia. Dalam hal ini, peran insinyur teknik kimia dari Undip menjadi sangat krusial. Mereka memiliki keahlian dalam merancang dan mengoptimalkan proses yang tidak hanya efisien tetapi juga berkelanjutan.
Undip juga aktif dalam pengembangan inovasi untuk mendukung industri hijau. Salah satu contohnya adalah penelitian tentang sintesis fotokatoda lapis tipis CuInS2 yang dilakukan oleh mahasiswa magister kimia Undip. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan gas hidrogen yang dapat digunakan sebagai bahan bakar energi terbarukan.
Dengan berbagai inisiatif dan kolaborasi ini, Universitas Diponegoro terus membuktikan diri sebagai pionir energi terbarukan dan salah satu kampus terhijau di Indonesia. Komitmen Undip terhadap keberlanjutan lingkungan tidak hanya bermanfaat bagi komunitas kampus, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap upaya pelestarian lingkungan di Indonesia secara keseluruhan.
Kesimpulan
Upaya untuk menciptakan kampus terhijau di Indonesia telah memberikan dampak positif pada lingkungan dan komunitas akademik. Universitas-universitas terkemuka seperti UI, IPB, UGM, dan Undip menjadi contoh nyata bagaimana institusi pendidikan tinggi bisa berkontribusi pada pelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan. Inisiatif-inisiatif seperti pengelolaan limbah yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan integrasi budaya lokal dalam penghijauan kampus menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan.
Perkembangan kampus hijau di Indonesia tidak hanya bermanfaat untuk kelestarian alam, tapi juga menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan nyaman bagi mahasiswa serta staf. Ke depannya, kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah akan menjadi kunci untuk